Selasa, 09 Agustus 2016

12 Prinsip Pembelajaran



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN



PENERAPAN 12 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
YANG MENYENANGKAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG (KUBUS DAN BALOK)

(Dosen : Dr. Robinson Situmorang, M.Pd.)






 











DISUSUN OLEH :
HIDAYATUL FITRIYAH
NIM : 7772150012




PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TPm/A)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2016




BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas yang memberikan materi pelajaran kepada siswa agar siswa mempunyai kecakapan dan kemampuan memadai yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses belajar mengajar matematika selain melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan model pembelajaran yang tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang. Matematika adalah sebuah disiplin ilmu sebagai pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau teori yang dibuat secara deduktif berdasarkan pada unsur yang didefinisikan, aksioma, teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Pembelajaran matematika mempunyai tujuan untuk membentuk kemampuan berpikir siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sikap yang objektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan masalah dalam bidang matematika maupun bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya matematika merupakan pelajaran yang dianggap paling sulit dan menjadi hal yang paling menakutkan sehingga banyak siswa yang mengeluh jika mendapat mata pelajaran ini. Anggapan ini mungkin tidak berlebihan, selain karena mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep yang sebelumnya. Pembelajaran yang terjadi di sekolah pada saat ini masih didominasi guru sehingga pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih kurang efektif. Masih banyak guru yang hanya menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam menyampaikan materi dan mencontohkan soal, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat materi yang disampaikan sehingga siswa lebih cepat bosan dan materi matematika yang disampaikan sulit diserap oleh siswa serta tidak merangsang kreativitas dan partisipasi siswa. Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran daripada tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi, komunikasi pembelajaran hanya satu arah sehingga kurang adanya timbal balik antara guru dengan siswa untuk aktif dan kreatif dalam menyerap dan mempertajam gagasannya, siswa masih merasa malu untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka pahami sehingga membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang masih rendah karena siswa menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga mereka malas untuk mempelajarinya. Sebagai pendidik harus mengetahui dan dapat membuat sebuah pembaruan dalam dunia pendidikan agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang aktif dan kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Salah satu pembaruan pembelajaran adalah dengan mengaitkan materi matematika dengan kehidupan yang konkrit (kontekstual), menggunakan alat peraga sehingga menarik dan bermakna bagi siswa. Guru dituntut untuk aktif dan kreatif membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berlaku sekarang ini, yaitu guru bertindak sebagai fasilitator, pembelajaran berbasis masalah kontekstual serta diterapkannya pendekatan scientific sehingga akan merangsang siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun ruang akan lebih mudah dipahami dan diserap oleh siswa, selain itu juga akan menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran matematika. Pelajaran matematika menjadi tidak membosankan.
B.       Permasalahan
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa permasalahan, antara lain :
1.         Bagaimana prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan ?
2.         Bagaimana penerapan prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan ?
3.         Bagaimana penerapan prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan pada mata 
        pelajaran Matematika ?

C.        Tujuan Penulisan
       Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.       Mengetahui prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan
2.      Mengetahui penerapan prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan
3.      Mengetahui penerapan prinsip-prinsip belajar yang menyenangkan  pada mata pelajaran matematika
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Menyenangkan
Di dalam proses belajar, seorang guru harus mampu memahami beberapa prinsip pembelajaran yang menyenangkan, sehingga apa yang disampaikan guru tersebut dapat bermanfaat. Berikut akan dijabarkan 12 prinsip pembelajaran yang menyenangkan :
1.        Respon akan diulang, bila akibat yang ditimbulkan menyenangkan
Seorang guru haruslah pandai dalam menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak bosan, sehingga peserta didik dapat dengan mudah menerima apa yang telah kita sampaikan. Implikasinya : Pembelajaran harus menyenangkan.
2.       Perilaku belajar tidak hanya akibat dari respon, tetapi juga pengaruh kondisi lingkungan siswa
Kondisi lingkungan siswa yang menyenangkan turut berperan dalam menciptakan pembelajaran, dimana terjadi saling memberikan pengaruh yang baik antara peserta didik dengan guru dalam menciptakan pembelajaran menyenangkan. Implikasinya : Lingkungan belajar harus kondusif.
3.       Perilaku yang dihasilkan akan berkurang bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan
Jika guru sudah memberikan materi pembelajaran, hendaknya peserta didik mampu mencermati apa yang telah disampaikan. Jika tidak mampu mencermati dan tidak mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka materi yang disampaikan akan kurang bermanfaat. Implikasinya :  Pemberian isi pelajaran harus bermakna dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
4.       Belajar yang terbatas akan ditransfer kesituasi lain secara terbatas pula
Seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran kepada peserta didik yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan membuat peserta didik mampu memahami dirinya dalam konteks pembelajaran. Implikasinya : Kegiatan belajar harus dikaitkan dengan kondisi nyata, lingkungan, kehidupan sehari-hari.
5.       Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar yang kompleks
Dalam pembelajaran harus disertakan contoh dan non-contoh untuk memudahkan peserta didik  membedakan mana yang dianggap benar dan mana yang dianggap salah dalam konteks pembelajaran. Implikasinya : Penyajian materi harus sistematis dan menggunakan contoh-non contoh.
6.     Kesiapan mental mempengaruhi perhatian dan ketekunan selama proses belajar berlangsung
Seorang guru harus mampu memiliki kesiapan mental yang bagus dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Tanpa kesiapan mental yang baik, maka proses pembelajaran akan tidak efekif. Implikasinya : Perlu menarik perhatian peserta selama pembelajaran berlangsung.
7.     Kegiatan belajar yang dibagi kecil-kecil disertai cara penyelesaian untuk setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan belajar
Guru dalam memberikan pembelajaran juga dapat mempergunakan buku panduan, modul ataupun paket belajar lainnya. Hal ini juga akan menambah pengetahuan dari peserta didik dalam konteks pembelajaran. Implikasinya : Penggunaan buku teks terprogram, modul dan paket belajar lainnya.
8.     Kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat dilakukan dengan menggunakan model
Selain mempergunakan buku panduan, guru dapat menggunakan saran media pembelajaran seperti laptop, LCD, VCD dan media lainnya dalam pembelajaran kepada peserta didik. Penggunaan media sebagai alat pembelajaran memudahkan peserta didik dalam belajar. Implikasinya : Penggunaan media dan metode pembelajaran secara tepat.
9.     Keterampilan tingkat tinggi pada dasarnya terbentuk dari keterampilan yang sederhana
Setelah guru menerangkan pembelajaran, maka peserta didik harus mampu cermat dalam menanggapi materi  yang telah disampaikan. Peserta didik harus mampu menganalisis materi yang disampaikan, sehingga ada feedback antar peserta didik dengan guru, begitupun sebaliknya. Implikasinya : Tujuan pembelajaran harus dianalisis, agar  belajar menjadi sistematis.
10.Belajar akan lebih cepat bila peserta didik  memperoleh umpan balik dan cara meningkatkannya
Ketika peserta didik bertanya, maka jawaban yang diberikan oleh guru harus mampu dipahami. Dan setelah peserta didik itu mampu memahami barulah dapat mencoba untuk meningkatkannya dalam konteks pembelajaran. Implikasinya : Kemajuan peserta didik harus diinformasikan secara teratur.
11.Perkembangan dan kecepatan peserta didik dalam belajar sangat bervariasi
Jika ada peserta didik yang memiliki kepandaian tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya, maka guru harus mampu memberikan pelayanan kepadanya, namun tidak melupakan peserta didik yang lainnya. Karena setiap peserta didik memiliki karakteristik belajar yang bervariasi. Implikasinya : Perlu pemberian layanan secara individual
12.Dengan persiapan yang baik peserta didik dapat mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri
Peserta didik dapat memilih bagaimana ia belajar. Ia mampu mengatur kegiatan belajarnya sendiri. Peranan seorang guru sangat dibutuhkan dalam membimbingnya dalam konteks pembelajaran. Implikasinya : Memberi kesempatan kepada peserta didik memilih cara, waktu dan sumber belajar yang akan digunakannya.

B.       Peneraparan 12 Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 19, ayat 1 mengamanatkan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kemudian dalam pasal 28, ayat 1 mengamanatkan bahwa yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent) pada ketentuan ini adalah peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000:24). Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan, sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Seseorang bisa dikatakan kreatif apabila ia secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu hasil yang asli/orisinal dan sesuai dengan keperluan. Kreativitas siswa bisa dilihat pada kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Selain itu kreativitas siswa juga bisa dilihat dari kecekatannya dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Kreatif juga dimaksudkan guru mampu memilih materi yang akan diberikan kepada siswa agar materi yang diberikan bisa sesuai dengan kemampuan siswa, memilih metode pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang diberikan dan memilih media yang tepat untuk memperlancar proses pembelajaran serta mampu menentukan evaluasi yang tepat untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang membuat siswa senang sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Tingginya waktu curah akan meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidaklah efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti bermain biasa (Muslim, 2001). Muslim (2001) mengemukakan pengertian pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dari dua dimensi yaitu dimensi guru dan dimensi siswa.
1.      Dari dimensi guru
·           Dalam proses belajar mengajar guru aktif dalam memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, mempertanyakan gagasan siswa.
·           Guru harus kreatif dalam mengembangkan kegiatan yang beragam, membuat alat bantu atau media pembelajaran.
·           Pembelajaran efektif jika guru dapat mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran menyenangkan guru harus bisa mengemas materi agar lebih mudah dipahami siswa, menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2.      Dari dimensi siswa
·           Siswa harus aktif dalam bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya.
·           Siswa kreatif dalam menulis/merangkum, merancang atau membuat sesuatu dan menemukan sesuatu yang baru bagi diri siswa.
·           Keefektifan siswa bisa dilihat dari penguasaan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa.
·           Pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa berani mencoba atau berbuat, berani bertanya, berani mengemukakan gagasan, berani mempertanyakan gagasan orang lain.
Menurut Budimansyah, dkk (2009:70) PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Selain itu menurut Utami (2010:23) PAKEM adalah suatu proses pembelajaran yang komunikatif dan interaktif antara sumber belajar, pendidik dan peserta didik. Pendekatan PAKEM menurut Khaerudin dalam (http://www.texascollaborative.org.2009) didasarkan pada sejumlah asumsi tentang apa itu belajar.  Sejumlah asumsi tentang belajar yang dimaksud, di antaranya :
1.      Belajar adalah proses individual
Artinya kegiatan belajar tidak bisa diwakilkan kepada orang lain, hanya orang yang bersangkutanlah yang dapat melakukannya. Ini berarti kegiatan belajar menuntut aktivitas orang yang sedang belajar.
2.      Belajar adalah proses sosial
Kegiatan belajar harus dilakukan melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Ini berarti seseorang yang belajar harus secara aktif berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, karena melalui interaksi sosial inilah akan diperoleh pengalaman sebagai hasil belajar.
3.      Belajar adalah menyenangkan
Apabila kegiatan belajar dilakukan dengan sukarela, atas kesadaran dan kemauan sendiri, dan tanpa ada paksaan, maka kegiatan belajar akan menyenangkan. Karena itulah, setiap orang yang belajar harus melakukannya dengan penuh kesadaran bahwa belajar itu yang akan membawa manfaat bagi kelangsungan hidupnya. Dengan demikian maka kegiatan belajar benar-benar akan menyenangkan.
4.      Belajar adalah aktivitas yang tidak pernah berhenti
Proses belajar akan terus berlangsung selama manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Pada saat seseorang berinteraksi dengan lingkungan, apakah itu disadari ataupun tidak dan terjadi perubahan perilaku dalam dirinya (kognitif, afektif, atau psikomotorik) maka pada dasarkan orang tersebut telah belajar. Proses ini tidak akan pernah berhenti selama seseorang masih hidup dan beraktivitas.
5.      Belajar adalah membangun makna
Pada saat seseorang melakukan kegiatan belajar, pada hakikatnya ia menangkap dan membangun makna dari apa yang diamatinya. Hal ini sejalan dengan pembelajaran kontekstual (contextual learning) yang mengasumsikan bahwa otak secara alamiah mencari makna dari suatu permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan dimana seseorang tersebut berinteraksi.
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. Menurut Suparlan (2008: 70-71), karakterisitk PAKEM, meliputi:
1.      Aktif
Pembelajaran ini memungkinkan peserta didik berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada di dalamnya, dalam hal ini guru terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran.
2.      Kreatif
Pembelajaran membangun kreativitas peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar dan sesama peserta didik, utamanya dalam menghadapi tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif, yaitu merancang dan melaksanakan PAKEM.
3.      Efektif
Efektifitas pembelajaran akan mendongkrak kualitas hasil bekajar peseta didik.
4.      Menyenangkan
Pembelajaran diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dengan didukung lingkungan aman, bahan ajar relevan, menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yang pada umunya hal itu terjadi ketika dilakukan bersama dengan orang lain sebagai dorongan dan selingan humor serta istirahat dan jeda secara teratur. Selain itu, pembelajaran akan menyenangkan manakala secara sadar pikiran otak kiri dan kanan sadar, menantang peserta didik berekspresi dan berfikir jauh ke depan, serta mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
Program belajar mandiri adalah perencanaan yang disusun secara runtut sebagai kegiatan pokok dalam PAKEM untuk memotivasi dan membelajarkan siswa senang belajar dan berprestasi. Beberapa aplikasi dari model PAKEM yaitu:
1.         Everyone is a teacher here (Setiap Murid sebagai guru) yaitu strategi PAKEM yang bertujuan untuk membiasakan peserta didik untuk belajar secara aktif dan membudayakan sikap berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Penerapannya yaitu dengan meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh teman-temannya yang lain (Ismail, 2008: 74).
2.         Indeks card match (Mencari Jodoh Kartu Tanya jawab) yaitu strategi PAKEM yang bertujuan untuk melatih pesrta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahannya terhadap suatu materi pokok. Penerapannya yaitu guru membuat dua kartu yang sesuai dengan jumlah siswa kemudian kartu tersebut dibagi dua, di kartu tersebut ditulis pertanyaan, dan kartu yang lain ditulis jawaban. Setelah itu kartu dibagikan kepada siswa. Siswa mencari pasangan kartu yang tepat antara pertanyaan dan jawaban(Ismail, 2008: 81-82).
PAKEM merupakan pendekatan dalam proses belajar mengajar yang bila diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan dua hal, yaitu menciptakan ketertarikan bagi siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berpikir dan bekerja (Suparlan, 2008: 7). Meskipun dalam model ini siswa lebih aktif, namun guru tetap mengawasi kelas untuk memberikan semangat, dorongan belajar dan memberikan bimbingan secara individu/kelompok. Proses pembelajaran aktif dalam memperoleh informasi, ketrampilan dan sikap serta perilaku positif akan terjadi melalui suatu proses pencarian dari diri peserta didik. Hal ini akan terwujud bila peserta didik dikondisikan sedemikian rupa sehingga berbagai tugas dan kegiatan yang dilaksanakan dapat memotivasi mereka untuk berpikir. Dalam pembelajaran Model PAKEM, seorang guru mau tidak mau harus berperan aktif, proaktif dan kreatif untuk mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah dan sederhana, tetapi tetap memiliki relevansi dengan tema mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa.
Matematika adalah simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang dapat didefinisikan, ke postulat dan selanjutnya ke dalil.(Ruseffendi dalam Heruman, 2007:1). Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (2006: 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang dilukiskan dengan bilangan atau simbol tertentu yang didefinisikan dengan cermat dan jelas untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Cockroft dalam Mulyono Abdurrahman (2003:253) menyatakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena :
1.         Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.
2.         Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai.
3.         Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas.
4.         Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan.
5.         Memberikan kepuasan terhadap usaha pemecahan masalah yang menantang.
 
C.        Peneraparan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Menyenangkan pada Mata 
       Pelajaran Matematika

MATERI BANGUN RUANG
(KUBUS DAN BALOK)

Kompetensi Inti :
2.             Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Kompetensi Dasar :
2.2         Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi penyelidikan sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya melalui alat peraga.
Tujuan Pembelajaran :
1.         Siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk kubus dan balok pada kehidupan nyata.
2.         Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok, serta bagian-bagiannya.
3.         Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Metode Pembelajaran :
Metode yang digunakan lebih ditekankan pada diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok adalah metode yang menghendaki agar siswa dan guru serta siswa lainnya terjadi interaksi dan saling tukar pengalaman dan informasi dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan pembelajaran dengan metode ini mendorong siswa untuk berinteraksi dan membantu memahami pendapat berbeda yang mungkin muncul selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini mendorong siswa untuk menghargai perbedaan pendapat. Dalam pembelajaran ini menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran.
Model Pembelajaran :
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Model Example Non Examples. Dalam materi ini, pembelajaran yang digunakan ditekankan pada gambar-gambar sesuai dengan materi bangun ruang kubus dan balok. Kemudian guru memberi petunjuk dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk memperhatikan dan menganalisis gambar-gambar tersebut. Kemudian hasil diskusi dalam kelompok dicatat di kertas. Kemudian dikemukakan, mulai dikomentari hasil diskusi, serta guru memberikan kesimpulan.
Materi :
BANGUN RUANG (KUBUS DAN BALOK)
A.        PENGERTIAN BANGUN RUANG
Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi ataupun volume. Bangun ruang merupakan bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bangun ruang adalah bangun dalam matematika yang mempunyai isi dan dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.
B.        PENGERTIAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK KUBUS
a.        Pengertian Bangun Ruang Kubus
Kubus adalah sebuah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Kubus juga merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi yang berbentuk persegi. Dapat disimpulkan bahwa kubus adalah suatu bangun ruang yang beraturan yang dibatasi oleh enam buah sisi (bidang datar) yang kongruen. Contoh Dadu, bak mandi, kotak kosmetik, puzle warna, benda-benda ini menyerupai kubus.
b.      Pengertian Bangun Ruang Balok
Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berupa persegi panjang yang masing-masing sisi berhadapannya kongruen. Balok juga adalah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang yang setiap pasangnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Sehingga, balok adalah sebuah bangun ruang beraturan yang dibentuk olah enam buah sisi persegi panjang dan setiap pasang persegi panjang tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama (kongruen).  Contoh Lemari, kotak snack, kotak kapur, kotak TV, benda-benda ini menyerupai balok.
C.        UNSUR-UNSUR BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK KUBUS
Kubus
Unsur-unsur kubus adalah sebagai berikut :
a.         Sisi/Bidang


 






Dari gambar terlihat bahwa kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk persegi (kongruen), yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi samping kanan).


b.        Rusuk
Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua bidang sisi pada sebuah kubus. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH. Rusuk AB, BC, CD, dan DA disebut rusuk alas, sedangkan AE, BF CG, dan DH disebut rusuk tegak. Rusuk-rusuk yang sejajar pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1) AB//DC//EF//HG
2) AD//BM//EH//FG
3) AE//LF//MG//DH
Rusuk-rusuk yang saling berpotongan diantaranya AB dengan AE, BC dengan CG, dan EH dengan HD. Rusuk-rusuk yang saling bersilangan diantaranya AB dengan CG, AD dengan BF, dan BC dengan HD.
c.         Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik pertemuan dari tiga rusuk kubus yang berdekatan. Yakni titik-titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Terdapat 8 titik sudut.
d.        Diagonal Sisi/Bidang
Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut sebidang yang saling berhadapan yang terdapat pada sisi kubus. Terdapat 12 diagonal sisi yaitu salah satu diantaranya AC, BD, BG, dan CF.
e.         Diagonal Ruang
Diagonal ruang sebuah kubus adalah ruas garis yang menghubungkan titik sudut pada bidang alas dengan titik sudut pada bidang atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama. Diagonal ruang kubus berpotongan di tengah-tengah kubus. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama dan berpotongan di satu titik, yaitu AG, BH, CE, dan DF.
f.          Bidang Diagonal
Bidang diagonal kubus adalah bidang di dalam kubus yang dibuat melalui dua rusuk yang saling sejajar tetapi tidak terletak pada satu sisi. Bidang diagonal kubus berbentuk persegi panjang. Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF,BCHE
BALOK
Unsur-unsur balok adalah sebagai berikut :
a.       Sisi/Bidang


 





\

Dari gambar terlihat bahwa balok memiliki 6 buah sisi yang pasangannya kongruen yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi samping kanan). Dalam balok ABEF=CDGH, ABCD=EFGH, ADEH=BCFG.
b.      Rusuk
Balok ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH. Rusuk AB, BC, CD, dan DA disebut rusuk alas, sedangkan AE, BF CG, dan DH disebut rusuk tegak balok.  Dengan kelompok rusuk yang sama panjang sebagai berikut :
1) Rusuk AB=DC=EF=HG
2) Rusuk BC=AD=FG=EH
3) Rusuk AE=BF=CG=DH
c.       Titik Sudut
Titik sudut balok adalah titik pertemuan dari tiga rusuk balok yang berdekatan. Yakni titik-titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Terdapat 8 titik sudut.
d.      Diagonal Sisi/Bidang
Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut sebidang yang saling berhadapan yang terdapat pada sisi balok. Terdapat 12 diagonal sisi yaitu diantaranya AGC, BD, BG, dan CF. Dalam balok, BG=CF, AF=BE, AH=DE, DG=CH, AC=BD, EG=FH adalah diagonal bidang
e.       Diagonal Ruang
Diagonal ruang sebuah balok adalah ruas garis yang menghubungkan titik sudut pada bidang alas dengan titik sudut pada bidang atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama. Diagonal ruang kubus berpotongan di tengah-tengah balok. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah balok dengan panjang sama dan berpotongan di satu titik, yaitu AG, BH, CE, dan DF.
f.        Bidang Diagonal
Bidang diagonal balok adalah bidang di dalam balok yang dibuat melalui dua balok yang saling sejajar tetapi tidak terletak pada satu sisi. Bidang diagonal balok berbentuk persegi panjang. Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH           : MTs Negeri 2 Kota Cilegon
MATA PELAJARAN       : MATEMATIKA
KELAS/ SEMESTER      : VIII/GENAP
MATERI POKOK            : BANGUN RUANG SISI DATAR
ALOKASI WAKTU          : 2 x 40 menit


A.     KOMPETENSI INTI :
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

B.     KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR        :
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1.        Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.2.    Memiliki rasa ingin tahu percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalu pengalaman belajar

3.9.    Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas

3.9.1 Menentukan luas permukaan kubus dan balok

C.      TUJUAN PEMBELAJARAN :
1.      Melalui proses megamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok, siswa dapat:
2.      Mensyukuri karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar menentukan luas permukaan kubus dan balok
3.      Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan atau guru
4.      Memiliki sikap ketertarikan terhadap matematika
5.      Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok

D.     MATERI PEMBELAJARAN
Menemukan Luas Permuakaan Kubus dan Balok



 




































E.      PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1.      Pendekatan    : Saintifik
2.      Model                         : Discovery  Learning
3.      Metode           : ekspositori, diskusi, tanya jawab, penugasan

F.      MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.      Media                :    model kubus dan balok dari karton, Lap Top, LCD, LK, file gambar-gambar benda-benda yang berbentuk kubus dan balok
2.      Alat                   :    spidol, cuter, gunting, isolasi
3.      Sumber belajar    :     lingkungan kelas, buku siswa halaman 91 sd  97, buku guru halaman 322 sd 327, internet

G.     LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Pendahuluan (10 menit)
a.       Guru menyiapakan fisik dan psikis siswa dengan menyapa dan memberi salam.
b.      Guru mengingatkan kembali tentang persegi dan persegi panjang terutama menghitung luasnya.
c.       Guru memotivasi belajar dengan memberi contoh-contoh siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok
d.      Guru mendemostrasikan cara pembuatan kotak kue
e.       Guru menyampaikan  manfaat dan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2.      Kegiatan Inti (60 menit)
TAHAP PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan)
1.         Guru mengorganisasikan dalam kelompok yang heterogen
2.         Siswa pada masing-masing kelompok diberikan dua macam kotak dari karton berbetnuk kubus dan balok dan masalah 1 yang tercantum dalam LK-1 kemudian diminta untuk mendiskusikan masalahtersebut  ( LK-1 terlampir)
2.  Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
1.         Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah pada LK-1
2.         Siswa diminta untuk menyampaikan hasil identifikasinya.
3.         Guru menampung apa yang disampaikan siswa kemudian menegaskan masalah yang sebenarnya
Dapatkah kalian menemukan luas permukaan sebuah kubus?
Dapatkah kalian menemukan luas permukaan sebuah balok?

3.  Data collection (pengumpulan data)
1.         Siswa diberi LK2 berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok(LK2 terlampir pada lampiran 2)
2.         Siswa secara berkelompok diminta mendiskusikan LK2 guru membimbing siswa dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh dari percobaan membuka kedua kotak tersebut sehingga membentuk jaring-jaring.
3.         Siswa diminta untuk mencari informasi (membaca buku siswa halaman 95 atau sumber lain) untuk memperoleh pemahaman tentang jaring-jaring balok maupun kubus.
4.  Data processing (pengolahan data)
Guru membimbing siswa menggunakan data untuk menghitung luas jaring-jaring kotak dan meminta siswa untuk menyampaikan hasilnya
5.  Verification (pembuktian)
Guru memberikan model kotak dengan ukuran yang berbeda-beda kemudian siswa diminta menentukan luas permukaannya melalui pembuatan jaring-jaring  dan menggunakan model matematika yang telah ditemukan.
6.  Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk menyimpulkan bagaimana cara menentukan luas permukaan balok maupun kubus dan merumuskannya.
Bahwa :
1.      Luas permukaan balok = 2(pl + pt + lt)
2.      Luas permukaan kubus = 6 (sxs) = 6s2

3.      Penutup (10 menit)
a.       Guru membimbing siswa membuat rangkuman
b.      Guru membimbing siswa untuk merefleksi proses dan materi pelajaran kedalam jurnal
c.       Guru memberi tes lisan
d.      Mengumpulkan hasil kerja siswa
e.       Guru memberi arahan kegiatan berikutnya serta mengerjakan tugas pengayaan yaitu menggambar jaring-jaring kubus dan balok yang berbeda-beda bentuknya.

H.    PENILAIAN
1.      Jenis /teknik  penilaian: tes lisan dan tulisan

No
Aspek yang diamati/dinilai
Tehnik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap bersyukur
Penilaian diri

2.
Sikap ingin tahu
Pengamatan, Penilaian Diri
Kegiatan Inti dan Penutup
3.
Sikap ketertarikan
Pengamatan, Penilaian Diri
Kegiatan Inti dan Penutup
4.
Pengetahuan: kemampuan menentukan luas permukaan kubus dan balok
Penugasan 1 (mengerjakan latihan)
Penugasan 2 (mengerjakan mengambar jaring-jaring kubus dan balok yang berbeda)
Kegiatan Inti

Awal pertemuan berikutnya

2.      Bentuk intrumen dan intrumen (terlampir pada lampiran 3)
3.      Pedoman penskoran (terlampir pada lampiran 4)

Mengetahui
Kepala MTs Negeri 2 Kota Cilegon





H.  MASHURI, S.Pd.I.
NIP. 1961
Cilegon,   Maret 2016
Guru Mata Pelajaran,





HIDAYATUL FITRIYAH, S.Pd.
NIP.  19790823 200312 2 003

                                                                                                              
                                                                                                              




Lampiran 1 ( LK 1)

Lembar Kerja Siswa 1
Tujuan         : menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
Bahan          : kotak dari karton sebagai model kubus dan balok
Langkah-langkah:
1.      Perhatikan dan bacalah dengan teliti masalah 1 serta amatilah kedua model kotak kue yang telah dibagikan!
Masalah 1 :
Bu Yuli seorang pembuat kue, ia mendapat pesanan kue sebanyak 80 kotak. Biasanya ibu Yuli membeli kotak tempat kuenya, tetapi kali ini ibu Yuli ingin membuatnya sendiri agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Kotak yang ingin dibuat berukuran 25 cm x 20 cm x 15 cm atau berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Ibu Yuli mulai menghitung-hitung kotak ukuran mana yang akan dipakai jika ia ingin membuat kotak dengan bahan yang sama tetapi dengan biaya lebih sedikit, kotak ukuran manakah yang dipilih Bu Yuli?”

2.      Dari hasil pengamatanmu kotak manakah yang mungkin dipilih bu Yuli? Diskusikan terlebih dahulu jawabanmu!
3.      Tuliskan jawabanmu ! serta alasannya


Text Box: Jawaban!
 










4.       …………………………………..
5.       …………………………………..


Kelompok       : ……………
Nama anggota kelompok:
1.      …………………………………..
2.      …………………………………..
3.       …………………………………..
Lampiran 2 ( LK 2)

Lembar Kerja Siswa 2
Tujuan                                 : menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
Bahan                   : kotak dari karton sebagai model kubu dan balok, gunting/cuter, spidol, isolasi
Langkah-langkah:
1.       Bukalah kotak A (dari masalah 1 kotak berukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm) dengan gunting atau cuter dengan cara mengiris-iris kotak tersebut menurut tiga rusuk alas dan atas serta satu rusuk tegaknya.
2.       Rebahkan hasil irisan tersebut di atas meja bila perlu rekatkan dengan isolasi, seperti gambar berikut!


 





3.       Tuliskan pada setiap persegi yang ada dengan spidol L1, L2, L3, L4, L5, L6.
4.       Carilah informasi dari buku siswa hal 94 sd 95 tentang nama hasil rebahan karton tersebut
…………………………………………………………………………………….……………
…………………………………………………………………………………….……………
…………………………………………………………………………………….……………
5.       Hitunglah luas setiap persegi tersebut
L1 =             
L2 =
L3 =
L4 =
L5 =
L6 =

Kemudian jumlahkan hasilnya L1 + L2 + L3 + L4 + L5 + L6 = 
Jadi jumlah seluru luas adalah ………………….. cm2
6.       Dengan cara yang sama hitunglah luas kotak model kubus yang berukuran
a.       10 cm x 10 cm x 10 cm





b.       20 cm x 20 cm 20 cm





c.       s cm x s cm x s cm




7.       Dari hasil no 6c apa yang dapat kamu simpulkan?
…………………………………………………………………………………….……………
…………………………………………………………………………………….……………
…………………………………………………………………………………….……………
8.       Bukalah kotak B (dari masalah 1 kotak berukuran 15 cm x 10 cm x 8 cm) dengan gunting atau cuter dengan cara mengiris-iris kotak tersebut menurut tiga rusuk alas dan atas serta satu rusuk tegaknya.
9.       Rebahkan hasil irisan tersebut di atas meja bila perlu rekatkan dengan isolasi, seperti gambar berikut!

 









10.   Tuliskan pada setiap persegi yang ada dengan spidol L1, L2, L3, L4, L5, L6.
11.   Carilah informasi dari buku siswa hal 94 sd 95 tentang nama hasil rebahan karton tersebut
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
12.   Hitunglah luas setiap persegi tersebut
L1 =             
L2 =
L3 =
L4 =
L5 =
L6 =
Sehingga  luas seluruh permukaan kotak B =  L1 + L2 + L3 + L4 + L5 + L6
                                                                                          =
                                                                                          =
                                                                                          =
                                                                                          =
                                                                                          =
Jadi jumlah seluruh luas adalah ………………….. cm2
13.   Dengan cara yang sama hitunglah luas kotak model balok yang berukuran
a.       10 cm x 8 cm x  6 cm








b.       25 cm x 20 cm x 15 cm






c.       p cm x l cm x t cm






14.   Dari hasil no.13. c apa yang dapat kamu simpulkan?






15.   Nah kembali masalah 1 manakah kotak yang dipilih ibu Yuli? Mengapa? Bandingkan jawabmu yang telah kamu tulis pada LK-1







Kelompok : ……………
Nama anggota kelompok:
1.       …………………………………..
2.       …………………………………..
3.       …………………………………..
4.       …………………………………..
5.       …………………………………..

Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP
1.         Instrumen Penilaian sikap
a.       Observasi
Nama siswa                      :
Kelas / no. absen            :
Materi pokok                   : Luas Permukaan Kubus dan Balok
Tanggal pengamatan :
NO.
ASPEK PENGAMATAN
SKOR
1
2
3
4
KI-1. Sikap spiritual




1
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
2
Mengucapkan salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat




KI-2 Sikap Rasa ingin tahu




3
Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan
4
Bertanya pada teman atau guru jika mengalami kesulitan




5
Berpartisipasi aktif dalam kelompok saat  diskusi kelompok/ klasikal lain




                                                            Jumlah


Kriteria :
Skor 4  jika  selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3  jika  sering melakukan sesuai pernyataan
Skor 2  jika  kadang-kadang  melakukan sesuai pernyataan
Skor 1  jika  tidak pernah melakukan sesuai pernyataan

Nilai kompetensi :
Sangat baik    (SB)      Jika   16 <  Jumlah skor diperoleh    20
Baik                    ( B )       Jika     8 <  Jumlah skor diperoleh    16
Cukup                                ( C )       Jika     4 <  Jumlah skor diperoleh      8
kurang              ( K )       Jika     0 <  Jumlah skor diperoleh      4

b.       Penilaian Diri :
No
Pernyataan
TP
KD
SR
SL
KI 1 sikap spiritual
1
Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan




2
Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum 




3
Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan Ulangan




4
Saya tidak menyalin karya teman saat mengerjakan tugas




5
Saya berYuli mengakui kesalahan yang saya dilakukan




KI 2 sikap sosial ingin tahu
6
Saya bertanya kepada teman atau guru jika mengalami kesulitan




7
Saya membaca buku sumber lain untuk menambah pengetahun




KI 2 sikap sosial tertarik pada Matematika
8
Saya merasa senang belajar matematika




9
Saya belajar dengan keras untuk mempelajari topik kubus dan balok




10
Saya berperan aktif selama pelajaran










Jumlah





Kriteria penilaian:
SL    =  4  = selalu melakukan sesuai pernyataan
SR    = 3 = sering melakukan sesuai pernyataan tetapi kadang tidak melakukan
KD   =  2 = kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP   =  1  = tidak pernah melakukan
Rubrik : status sikap     SB    =    Sangat Baik, jika 34 < jumlah skor < 40 
                                               B      =    Baik, jika 24 < jumlah skor <33
                                               C       =    Cukup, jika 14 < jumlah skor < 23           
                                               K      =    Kurang, jika 0 < jumlah skor < 14            

c.       Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

ANTAR SISWA
Nama penilai                                     : Tidak diisi
Nama siswa yang dinilai              : ............................
Kelas/ Mata Pelajaran                   :  VIII/Matematika
Tanggal Mengisi                               : ………………………….
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan
No
Aspek Pengamatan
Skor
4
3
2
1
1
Peduli terhadap kesulitan teman lain




2
Tekun (sungguh-sungguh) dalam menyelesaikan tugas




3
Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas




4
Percaya diri dalam menyelesaikan tugas




5
Santun dalam menyampaikan pendapat





JUMLAH




       Keterangan:
4 = selalu  melakukan sesuai pernyataan
3 = sering melakukan sesuai pernyataan tapi kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah melakukan
Status sikap :
Sangat Baik jika 15 < Jumlah Skor ≤ 20,
Baik                   jika 10 < Jumlah Skor ≤ 15,
Cukup               jika   5 < Jumlah Skor ≤ 10,
Kurang             jika   0 < Jumlah Skor ≤  5.
d.       Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

JURNAL

                Nama Siswa                       : ……..........................…………..
                Aspek yang diamati       : Kompetensi Sikap

No
Hari/Tanggal
Kejadian
Keterangan






























PENILAIAN PENGETAHUAN
2.       Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a.       Tes tertulis Uraian
Indikator Soal
Instrumen
1.       Siswa dapat menentukan luas permukaan balok





2.       Siswa dapat menentukan panjang rusuk kubus jika luas permukaan diketahui
1.       Tentukan luas permukaan balok pada gambar di bawah ini:

2.       Luas permukaan kubus adalah 1.350 cm2 tentukan panjang rusuk kubus.












Lampiran 4  Pedoman Penskoran jawaban soal
No Soal
No
Aspek Penilaian
Rubrik Penilaian
Skor
1
1
Pemahaman terhadap konsep luas permukaan balok
Menuliskan seluruh apa yang diketahui yaitu panjang, lebar, tinggi.
5
Menuliskan sebagian apa yang diketahui
3
Menuliskan tetapi salah
1
Tidak ada respon/jawaban
0
2
Proses perhitungan
Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya benar
5
Langkah-langkah pengerjaan sebagian besar benar
3
Langkah-langkah pengerjaan sebagian kecil benar
1
Tidak ada respon/jawaban
0
3
Kebenaran jawaban akhir
Jawaban benar nilainya maupun satuan
5
Jawaban sebagian hampir benar
3
Jawaban salah
1
Tidak ada respon/jawaban
0


Skor maksimal
15


Skor minimal
0




2
1
Pemahaman terhadap konsep luas permukaan balok
Menuliskan seluruh apa yang diketahui luas kubus
5
Menuliskan sebagian apa yang diketahui luas kubus
3
Menuliskan tetapi salah
1
Tidak ada respon/jawaban
0
2
Proses perhitungan
Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya benar
5
Langkah-langkah pengerjaan sebagian besar benar
3
Langkah-langkah pengerjaan sebagian kecil benar
1
Tidak ada respon/jawaban
0
3
Kebenaran jawaban akhir
Jawaban benar nilainya maupun satuan
5
Jawaban sebagian hampir benar
3
Jawaban salah
1
Tidak ada respon/jawaban
0


Skor maksimal
15


Skor minimal
0



Lampiran 5 Soal tugas rumah

1.       Carilah kotak di rumah kalian yang berbentuk kubus dan balok kemudian bukalah dengan pola pengirisan yang berbeda. Gambarlah hasil pengirisan yang merupakan rebahan. Gambar tersebut merupakan jaring-jaring kubus atau balok.
2.       Berapa model jarring-jaring  yang dapat kalian temukan?
3.       Berapa model jarring-jaring balok yang dapat kalian temuakan?



Daftar Pustaka

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP, 2006. Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Budimansyah, Dasim. dkk. 2009. PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: PT Genesindo.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran berbasis Paikem. Semarang: Rasail Media Group.

Suharjono, Agus. 2008. Mengenal Bangun ruang dan Sifat-sifatnya di Sekolah Dasar. Jakarta: Grafindo

Suparlan, dkk. 2008. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: PT. Genesindo.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar